Pernah dengar cerita hantu yang hidup dalam air dan suka menampakan diri pada manusia? Jenis hantu air paling menyeraman memang banyak ditakuti karena keganasanya. Bahkan makhluk misterius yang kerap disebut dengan nama Hantu Banyu tersebut diyakini dapat mencelakakan manusia yang berada di dekatnya. Lantas apakah cerita tersebut benar-benar nyata atau sekedah mitos dan cerita legenda semata?
Di beberapa wilayah perairan mulai dari sungai hingga samudra memang menyimpan banyak sekali misteri. Selain karena banyaknya jenis hewan yang hidup di dunia air konon ada juga makhluk gaib yang diyakini berkeliaran di dalam ari. Cerita tentang misteri ini kerap terdengar mulai dari penampakan sosok hantu di atas permukaan air hingga sebuah makhluk misterius yang dapat mencelakakan manusia.
Dari sekian banyak cerita misteri beberapa wilayah di Indonesia seperti Kalimantan dan Sumatera yang notabenya dilalui aliran sungai memang kerap menyimpan kisah misteri khususnya tentang hantu air. Berikut informasi tentang wujud hantu bayu dan asal usulnya.
Beberapa masyarakat di wilayah bantaran sungai Musi sudah tak jarang asing lagi dengan cerita hantu banyu yang kerap mengegerkan tersebut. Menurut cerita hantu yang diyakini banyak ditemukan di sungai musi tersebut dapat muncul secara tiba-tiba dan langsung menggulung orang yang kebetulan tengah berada di sungai entah sedang mandi, buang hajat, maupun mencari ikan. Sayangnya tak banyak orang yang mampu bercerita secara mendalam tentang wujud dan ciri-ciri hantu ini karena mayoritas dari korban keganasan hantu banyu sungai Musi kehilangan nyawanya karena tenggelam dan kehabisan nafas.
Selain dikenal dengan sebutan hantu banyu makluk ini juga kerap dikenal dengan nama �Antek Ayu� dan kerap pula terdengar ceritanya hampir di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Tak heran jika hingga saat ini cerita misteri yang melegenda tersebut masih sering terdengar khususnya oleh masyarakat sekitar bantaran sungai Musi mulai daerah Martapura, Lahat, Palembang dan lain sebagainya.
Masyarakat sekitar meyakini jika sosok hantu ini banyak mendiami sungai-sungai yang memiliki goa atau bebatuan karang yang jarang tersentuh oleh manusia.
Kejadian ini sontak membuat semua penghuni kerajaan menjadi prihatin terutama sang raja. Berbagai usaha dan cara telah dilakukan oleh sang raja namun tidak membuahkan hasil dan sang putra terlihat semakin menderita karena penyakitnya. Singkatnya ada salah satu penasihat raja yang mengaku mendapatkan bisikan ghaib semacam wangsit yang mengatakan jika putra raja terkena kutukan dan hanya dapat disembuhkan dengan satu cara yakni menikahkannya dengan seorang wanita yang terlahir dalam keadaan terbungkus tembuni/ ari-ari.
Atas dasar saran dari penasihat akhirnya sang raja memerintahkan kepada seluruh abdi dan rakyat untuk mencari seorang wanita yang akan dijodohkan dengan putranya dengan syarat dulunya wanita tersebut terlahir dalam keadaan terbungkus tembuni atau ari-ari.
Kabar tersebut segera menyebar ke seluruh pelosok kerajaan bahkan tak hanya itu, beberapa kerajaan tetangga juga telah mendengar kabar tersebut hingga akhirnya terdapat salah satu raja dari kerajaan lain bersedia menjodohkan putrinya yang dulu terlahir dalam keadaan terbungku. Sayangnya niat sang raja menjodohkan putrinya pada putra raja tetangga dengan tujuan kekuasaan.
Keputusan sang ayahanda tentu membuat putrinya tidak senang karena dijodohkan dengan seorang pria bukan pilihannya, lebih-lebih pria tersebut mengidap penyakit aneh dan misterius. Meskipun menerima keputusan sang ayah namun dalam hati putri tersebut merasa sedih dan kecewa. Singkat cerita pernikahan pun dilaksanakan agar putra raja yang mengalami kutukan segera sembuh dari penyakitnya.
Setelah pernikahan tersebut terjadi tiba saatnya sang mempelai wanita diboyong menuju kerajaan sebelah menggunakan tandu. Di dalam tandu yang dipikul puluhan abdi kerajaan itulah kedua mempelai berada. Meskipun telah bersikukuh berusaha bertahan di dalam tandu namun semakin menjauh dari keraton putri tersebut semakin merasa tidak tahan terhadap bau anyir dan amis sang suami. Hingga tibalah rombongan itu di sebuah sungai untuk menyeberang melalui jembatan bambu (sesek) tiba-tiba sang putri merasa mual dan muntah-muntah karena bau amis dari penyakit kulit sang suami.
Karena hal inilah kemungkinan besar sang putri merasa tersiksa dan memutuskan untuk keluar dari tandu dan menyeburkan diri ke dalam aliran sungai yang deras. Seluruh pengawal dan prajurit kerajaan berusaha mencari sang putri namun tidak membuahkan hasil. Dari sinilah kemudian muncul sosok misterius dengan sebutan �Antu Banyu� atau Hantu Banyu yang diyakini sebagai hantu wanita berambut panjang dan kerap mencelakakan manusia dengan menjeratnya menggunakan rambut panjangnya.
Meskipun cerita asal usul hantu Banyu di atas hanya sekedar legenda semata, namun sebagai warga Indonesia sudah seharusnya kita menghargai kebudayaan masa lalu termasuk cerita yang tumbuh dan berkembang di masa lalu. Semoga uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita tentang wujud hantu banyu dan asal usulnya yang menyeramkan dan menakutkan.
Di beberapa wilayah perairan mulai dari sungai hingga samudra memang menyimpan banyak sekali misteri. Selain karena banyaknya jenis hewan yang hidup di dunia air konon ada juga makhluk gaib yang diyakini berkeliaran di dalam ari. Cerita tentang misteri ini kerap terdengar mulai dari penampakan sosok hantu di atas permukaan air hingga sebuah makhluk misterius yang dapat mencelakakan manusia.
Wujud Hantu Banyu
Hantu banyu adalah sebutan untuk salah satu makhluk tak kasap mata yang kerap menampakan diri di dalam air. Wujud hantu Banyu konon menyerupai rambut seorang wanita yang kadang terlihat mengambang di aliran air sungai maupun berada di dalam aliran sungai.Beberapa masyarakat di wilayah bantaran sungai Musi sudah tak jarang asing lagi dengan cerita hantu banyu yang kerap mengegerkan tersebut. Menurut cerita hantu yang diyakini banyak ditemukan di sungai musi tersebut dapat muncul secara tiba-tiba dan langsung menggulung orang yang kebetulan tengah berada di sungai entah sedang mandi, buang hajat, maupun mencari ikan. Sayangnya tak banyak orang yang mampu bercerita secara mendalam tentang wujud dan ciri-ciri hantu ini karena mayoritas dari korban keganasan hantu banyu sungai Musi kehilangan nyawanya karena tenggelam dan kehabisan nafas.
Selain dikenal dengan sebutan hantu banyu makluk ini juga kerap dikenal dengan nama �Antek Ayu� dan kerap pula terdengar ceritanya hampir di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Tak heran jika hingga saat ini cerita misteri yang melegenda tersebut masih sering terdengar khususnya oleh masyarakat sekitar bantaran sungai Musi mulai daerah Martapura, Lahat, Palembang dan lain sebagainya.
Masyarakat sekitar meyakini jika sosok hantu ini banyak mendiami sungai-sungai yang memiliki goa atau bebatuan karang yang jarang tersentuh oleh manusia.
Asal Usul Hantu Banyu Menurut Legenda
Menurut legenda asal usul hantu Banyu bermula dalam sebuah kerajaan besar yang tiba-tiba terkena musibah karena putra raja mengalami sakit yang sangat misterius. Putra raja tersebut mengalami sebuah penyakit kulit yakni gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Bukan hanya gatal, rupanya penyakit tersebut lambat laun semakin menjadi dan membuat bau anyir dan amis.Kejadian ini sontak membuat semua penghuni kerajaan menjadi prihatin terutama sang raja. Berbagai usaha dan cara telah dilakukan oleh sang raja namun tidak membuahkan hasil dan sang putra terlihat semakin menderita karena penyakitnya. Singkatnya ada salah satu penasihat raja yang mengaku mendapatkan bisikan ghaib semacam wangsit yang mengatakan jika putra raja terkena kutukan dan hanya dapat disembuhkan dengan satu cara yakni menikahkannya dengan seorang wanita yang terlahir dalam keadaan terbungkus tembuni/ ari-ari.
Atas dasar saran dari penasihat akhirnya sang raja memerintahkan kepada seluruh abdi dan rakyat untuk mencari seorang wanita yang akan dijodohkan dengan putranya dengan syarat dulunya wanita tersebut terlahir dalam keadaan terbungkus tembuni atau ari-ari.
Kabar tersebut segera menyebar ke seluruh pelosok kerajaan bahkan tak hanya itu, beberapa kerajaan tetangga juga telah mendengar kabar tersebut hingga akhirnya terdapat salah satu raja dari kerajaan lain bersedia menjodohkan putrinya yang dulu terlahir dalam keadaan terbungku. Sayangnya niat sang raja menjodohkan putrinya pada putra raja tetangga dengan tujuan kekuasaan.
Keputusan sang ayahanda tentu membuat putrinya tidak senang karena dijodohkan dengan seorang pria bukan pilihannya, lebih-lebih pria tersebut mengidap penyakit aneh dan misterius. Meskipun menerima keputusan sang ayah namun dalam hati putri tersebut merasa sedih dan kecewa. Singkat cerita pernikahan pun dilaksanakan agar putra raja yang mengalami kutukan segera sembuh dari penyakitnya.
Setelah pernikahan tersebut terjadi tiba saatnya sang mempelai wanita diboyong menuju kerajaan sebelah menggunakan tandu. Di dalam tandu yang dipikul puluhan abdi kerajaan itulah kedua mempelai berada. Meskipun telah bersikukuh berusaha bertahan di dalam tandu namun semakin menjauh dari keraton putri tersebut semakin merasa tidak tahan terhadap bau anyir dan amis sang suami. Hingga tibalah rombongan itu di sebuah sungai untuk menyeberang melalui jembatan bambu (sesek) tiba-tiba sang putri merasa mual dan muntah-muntah karena bau amis dari penyakit kulit sang suami.
Karena hal inilah kemungkinan besar sang putri merasa tersiksa dan memutuskan untuk keluar dari tandu dan menyeburkan diri ke dalam aliran sungai yang deras. Seluruh pengawal dan prajurit kerajaan berusaha mencari sang putri namun tidak membuahkan hasil. Dari sinilah kemudian muncul sosok misterius dengan sebutan �Antu Banyu� atau Hantu Banyu yang diyakini sebagai hantu wanita berambut panjang dan kerap mencelakakan manusia dengan menjeratnya menggunakan rambut panjangnya.
Meskipun cerita asal usul hantu Banyu di atas hanya sekedar legenda semata, namun sebagai warga Indonesia sudah seharusnya kita menghargai kebudayaan masa lalu termasuk cerita yang tumbuh dan berkembang di masa lalu. Semoga uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita tentang wujud hantu banyu dan asal usulnya yang menyeramkan dan menakutkan.